Donderdag 26 Februarie 2015

BERSYUKUR SETIAP SAAT

NAMA           : NINNA LISTIYA AULIA RAHMAH
NO PESERTA: 12-120-040
            Dari begitu bagun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah ,sudah berapa kali saya mengucapkan terimakasaih dan bersyukur?. Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari?. Berapa kali saya berterimakasih dan bersyukur di dalam hati ?.  Berapa kali saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa jadi lebih, karena tidak saya hitung
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan terimakasih sampai puluhan kali dan satuhari/ Bahkan ratusan kali? Jawabnya mudah saja: dengan berterimakasih dan bersyukur , kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita semakin positif dalam melihat segala sesuatu, pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
            Dengan selalu mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini , termasuk presepsi diri kita sebagai personofokasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terimakasih dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat .
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan suskses dalam semalam , namun dengan mengubah mindset(pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan dating dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterimaksih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apapun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan yang keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan”pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam sekejab. Yang jelas, dengan mengucapkan terimasih kepada orang lain tanpa da rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.
Terima kasih” tidak akan perna ditolak oleh orang lain , malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnet yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksi diri yang sukses keluar. Jadi, kita ada keragu-raguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat anda untuk menjadi persinifikasi dari sukses itu sendiri.Aammiin…

           
www.aninjola.blogspot.com
           

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking