Inilah Modus Bobol ATM dan Cara Pencegahannya!
(Istimewa)
INILAH.COM,
Jakarta – Berdasarkan laporan dari perbankan ke Bank Indonesia, modus operandi
yang dilakukan adalah skimming data yaitu pencurian data nasabah yang tersimpan
di dalam kartu dan pencurian/pengintipan PIN di mesin ATM melalui kamera yang
dipasang oleh pelaku.
Dalam siaran
persnya yang berupa tanya-jawab, Kamis (21/1), BI menjelaskan saat ini bank
sudah melakukan investigasi mengenai modus operandi, potensial data yang
dicuri/dicopy, mitigasi risiko terhadap data yang kemungkinan sudah dicuri, dan
bank sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.
Untuk itu BI
menghimbau nasabah untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah
diingatkan oleh pihak bank selama ini dengan cara:
1. Melindungi kerahasiaan PIN antara lain dengan menutup dengan tangan ketika
memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain dan tidak terpancing
memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan
meminta nasabah untuk menyebutkan atau menginput nomor PIN.
2.
Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya dan apabila ada hal-hal yang
mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera
melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
3. Pada saat
bertransaksi menggunakan kartu ATM / Debit pada merchant / toko yang bekerja
sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat EDC
(Electronic Data Capture) pada setiap merchant tersebut, bila terdapat alat
(device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan,
nasabah dihimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank
terdekat atau kepada pihak berwajib.
Bank
Indonesia juga telah menghimbau bank untuk tetap memperhatikan prinsip
perlindungan nasabah. Dalam hal ini, apabila nasabah merasa terdapat transaksi
yang mencurigakan pada rekeningnya, dapat segera menghubungi bank di mana
nasabah membuka rekening. Bank akan melakukan investigasi terhadap laporan yang
masuk berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan aturan/prosedur yang ada.
Menyikapi
persoalan ini, Bank Indonesia sudah berkordinasi dengan bank untuk
menginvestigasi masalah, mengidentifikasi resiko dan merumuskan langkah-langkah
yang segera dapat dilakukan dalam jangka pendek dan menengah.
Bank Indonesia
juga sudah mengingatkan bank dan akan memonitor upaya yang dilakukan bank untuk
mengatasi hal ini dan melindungi nasabah.
Bank
Indonesia mendorong perbankan untuk segera mengimplementasikan penggunaan
teknologi chip pada kartu dan mesin ATM/Debet, sehingga dapat meningkatkan
keamanan dan mengurangi resiko skimming data (pencurian data nasabah) [cms]
Inilah Cara Urus Pengganti Pembobolan ATM
Ahmad Munjin
(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM,
Jakarta – Pihak bank tidak dapat membedakan pengambilan dana dari ATM oleh
nasabah atau bukan. Bukti satu-satunya adalah rekaman CCTV. Bagaimana caranya
meminta ganti kalau menggalami pembobolan?
Menurut
Director Compliance & Human Capital Bank Mandiri, Bambang Setiawan, untuk
Bank Mandiri nasabah dipersilahkan telepon ke call center di 14.000 untuk
melaporkan rekeningnya berkurang. “Nasabah cukup membawa kartu ATM dan buku
tabungan ke cabang terdekat,” katanya kepada INILAH.COM, Kamis (21/1).
Pihak bank
akan memeriksa rekening tersebut. Kalau ternyata terjadi pengembilan dana
tetapi tidak diakui nasabah maka bank akan membuktikan dengan rekaman CCTV.
Sebab dari sisi bank tidak ada bedanya yang mengambil dana dilakukan nasabah
atau pembobol. “Tetapi kami memiliki bukti rekaman CCTV di ATM. Untuk diakurkan
pada jam yang sama,” jelasnya.
Bambang
memeberikan ilustrasi, misalnya seorang nasabah merasa ATM-nya dibobol pada
pukul 13.00 pihak bank akan mencocokkan dengan rekaman CCTV di ATM di mana
terjadi penarikan. Kalau dari rekaman ternyata orangya beda dengan nasabah yang
melapor maka telah terjadi pembobolan.
Sedangkan
untuk nasabah BNI, menurut Sekretaris Perusahaan BNI Intan Adams Katoppo BNI
akan melakukan identifikasi dan verifikasi berdasarkan adanya laporan
berkurangnya saldo beberapa nasabah perbankan akibat transaksi mencurigakan.
Jika laporan tersebut ternyata terbukti ada hal yang disebabkan oleh faktor di
luar kelalaian nasabah, BNI akan mengganti dana nasabahnya yang menjadi korban
dalam waktu 2 x 24 jam setelah adanya hasil verifikasi. “Bagi nasabah yang merasa
mengalami hal tersebut, dapat melaporkan ke cabang BNI terdekat atau call-center
BNI 021-57899999,” sarannya. [hid]
Mesin Pembobol ATM Itu Dijual Bebas
Alat serupa
juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Kamis, 21 Januari
2010, 10:55 WIB
Ismoko
Widjaya
|
Skimmer yang digunakan pembobol ATM
(www.unionbank.com)
|
|
|
VIVAnews - Salah satu modus pembobolan uang
pada mesin ATM adalah dengan menggunakan alat tambahan yang disebut ATM Skimmer
atau alat untuk mengkopi data secara magnetik. Alat serupa juga digunakan tujuh
tersangka pembobol ATM di Jakarta yang sudah dibekuk.
Penelusuran VIVAnews,
Kamis 21 Januari 2010, mesin cikal-bakal pengganda ATM itu ternyata dijual
bebas.
Dalam iklan
penjualan mesin ATM skimmer itu terdapat empat perangkat alat yang bisa
dibongkar pasang, ditambah dua gulungan kabel. Ada pula gambar beberapa kartu
seukuran ATM berwarna putih.
Diduga
kartu-kartu itu siap menjadi kartu jiplakan ATM yang akan digandakan. Dari empat
perangkat itu terlihat satu perangkat berbentuk persegi panjang putih, satu
slot tempat memasukkan kartu, satu kotak seperti adaptor, dan satu lempeng
seperti alas mesin.
Dari
perangkat yang dijual itu juga sudah termasuk kabel hitam dan putih. Di bagian
belakang iklan itu terdapat alamat surat elektronik atau email si penjual.
Jadi, bagi mereka yang berminat dipersilakan mencoba mengirimkan surat ke
alamat itu.
Berdasarkan
domain alamat si penjual mesin, lokasinya diduga berada di California, Amerika Serikat.
Ada pula alamat situs si penjual mesin pembobol ATM ini. Tetapi, alamat situs
si penjual itu ternyata sudah tidak bisa lagi diakses.
Menurut ahli
forensik IT Ruby Alamsyah, satu set perangkat itu bisa dipasang di beberapa
mesin ATM dan berpindah-pindah. Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan
untuk penggandaan kartu ATM.
Dengan kartu
ATM hasil penggandaan ini, pelaku bebas menguras menguras ATM nasabah sesuka
hati. Pelaku di Indonesia didalangi warga Rusia. Raibnya dana nasabah di Bali
diduga masih memiliki jaringan yang sama dengan sindikat Rusia yang dibekuk di
Jakarta.
BRI Himbau Nasabah Segera Ganti PIN
Mosi Retnani
Fajarwati
(inilah.com/Agung
Rajasa)
INILAH.COM,
Jakarta – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghimbau kepada nasabah pengguna ATM
BRI untuk segera mengganti PIN mereka.
Demikian
disampaikan Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali, di kantornya, Kamis (21/1).
“Mulai besok pagi setiap transaksi ATM di BRI ada himbauan di struknya untuk
mengganti PIN,” ujarnya.
Himbauan
juga akan dicantumkan dalam layar mesin ATM. Sebagai langkah antisipasi
maraknya perampokan dana melalui mesin ATM akhir-akhir ini, BRI membetuk tim
task force yang dipimpin Kepala Divisi Operasional BRI Triyana. Tim ini
bertugas untuk memitigasi resiko serta akan menindaklanjuti laporan yang
diterima dari nasabah.
Selain itu,
tim ini juga telah menugaskan kepada seluruh petugas ATM untuk mengecek seluruh
ATM BRI dan memastikannya tidak dipasang alat untuk mencuri data kartu ATM
(skimmer) atau kamera, setiap hari. “Kalau ada yang mencurigakan, misalnya
kalau ada kamera diminta dibersihkan. Di tempat colokan kartu harus dilihat dan
dibuka apakah ada reader-nya. Itu kita lakukan tidak hanya pada akhir-akhir ini
tetapi juuga sudah dilakukan secara continue,” tandasnya. [mre/hid]
ATM Bank
Dibobol
Waspadai Kamera Pengintai di ATM
Pencuri
menggunakan alat yang tampak menyatu dengan mesin ATM.
Kamis, 21
Januari 2010, 10:31 WIB
Eka
Puspasari
|
Boks kamera pengintai PIN di ATM (www.utexas.edu)
|
|
VIVAnews – Pencurian data nasabah bank
melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak hanya terjadi di Indonesia.
Cara yang digunakan pun beragam. Misalnya di Austin, Texas, Amerika Serikat
(AS).
Kepolisian
Texas berhasil membongkar modus operandi kelompok kriminal yang menginstal
peralatan untuk mencuri nomor kartu dan nomor sandi ATM (PIN). Dalam laman
resmi Kepolisian Texas, diungkapkan bahwa para penjahat menunggu di sebuah
mobil dekat ATM tersebut untuk menangkap sinyal dari alat yang dipasang tepat
di depan mesin ATM.
Peralatan
yang digunakan untuk mendapatkan nomor ATM nasabah disembunyikan dalam kotak
yang tampak menyatu dengan mesin ATM seperti penutup lubang masuk kartu
(skimmer). Sebuah kamera mini disamarkan dalam kotak plastik yang berisi brosur
untuk mendapat nomor PIN.
Para pencuri
menangkap jepretan kamera dan penutup itu, lalu menggunakan nomor kartu ATM dan
PIN yang mereka dapatkan untuk menarik dana dari rekening nasabah.
Kepolisian
menyarankan nasabah untuk membatalkan niatnya bertransaksi melalui ATM jika
melihat ada peralatan atau tambahan apa pun di depan mesin ATM. Nasabah diimbau
untuk segera melaporkan keanehan apa pun di mesin ATM ke nomor resmi layanan
bantuan konsumen bank.
Tips ini
dapat dilakukan para nasabah bank di Indonesia untuk mencegah pembobolan
rekening. Hingga Rabu kemarin, hampir 20 nasabah yang tersebar di Denpasar,
Kuta, Gianyar, empat di antaranya warga asing yang tinggal di Bali melaporkan
kehilangan dana di ATM.
Kepala
kepolisian kota besar Denpasar Komisaris Besar I Gede Alit Widana menyarankan
kepada nasabah jika terpaksa harus melakukan transaksi melalui ATM, setelah
selesai, kartu dimasukkan lagi dan melakukan acak PIN lalu tekan pembatalan
atau cancel.
“Ini
dilakukan untuk mengelabui pelaku jika mereka memasang kamera pengintai untuk
mereka aktivitas nasabah,” jelas perwira menengah melati tiga ini, Rabu, 20
Januari 2010.
Enam
bank yang berhasil disusupi sindikat internasional adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan Bank Internasional
Indonesia.
Segera Cek Saldo ATM Anda!
Fidela
Hasworini
(istimewa)
INILAH.COM,
Jakarta – Polri mengimbau bagi para pemilik ATM untuk mengecek simpanan
uangnya. Jika dibobol, segera lapor ke kepolisian setempat.
“Saya
mengimbau kepada pemilik-pemilik ATM yang menyimpan agar bisa mengecek
simpanan-simpanannya,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes
Polri, Jakarta, Kamis (21/1).
Jika
ternyata dibobol, Ito meminta masyarakat untuk melaporkannya. Kepolisian masih
terus mempelajari modus operandi. “Dari modusnya kita sudah mendapatkan dan
akan kita kembangkan ke pelakunya,” ujarnya.
Seperti
diketahui, baru-baru ini terjadi pembobolan ATM yang cukup menghebohkan. Lima
bank menjadi sasaran pembobolan ini.
Pembobolan
ATM ini diduga dilakukan oleh sindikat internasional yang sudah terorganisir.
Untuk membobol kartu ATM, mereka menggunakan alat yang dinamakan ATM skimmer.
Menanggapi
lebih lanjut, Ito mengatakan berbagai kemungkinan akan dikembangkan dari modus
operandi, yang sekarang sedang dipelajari Polri. Bisa saja orang dalam bank
memberikan nomor PIN ATM seseorang.
Tetapi,
sambungnya, juga bisa petugas yang suka mengganti uang, atau penempatan alat
skimer atau juga keteledoran dari nasabah itu sendiri.
“Kita perlu
bicarakan dengan pihak perbankan kita menyampaikan kelemahan-kelemahan dalam
sistem yang memngkinkan ini dimanfaatkan untuk membobol ATM itu. Kita masih
lakukan penyelidikan,” pungkasnya. [bar]
Begini Cara Intip PIN ATM
Modus
pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming.
Kamis, 21
Januari 2010, 06:23 WIB
Hadi
Suprapto, Syahid Latif
|
ATM BNI (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
|
|
VIVAnews – Bank Indonesia menegaskan modus
pencurian data nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pertama kali
muncul di luar negeri melibatkan sindikat internasional dan sudah berlangsung
setahun yang lalu.
Bagaimana
kiat nasabah untuk menghindari agar pencurian serupa tidak terjadi pada Anda.
“Kami harap nasabah tenang,” kata Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayar
sekaligus merangkap Bidang Pengawasan Bank Budi Rohadi di Jakarta, 20 Januari
2010.
Menurut
Budi, modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming, yaitu
pengkopian data-data nasabah melalui alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM.
Selain
melalui metode skimming, pembobol bank juga kerap kali menggunakan metode
pengkopian PIN ATM nasabah. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara
“mengintip” PIN nasabah melalui kamera yang dipasang pada mesin ATM sebuah
bank.
Biasanya
pola-pola pembobolan tersebut dilakukan secara bersamaan dimana selain mengkopi
data nasabah, sang pembobol juga mengintip PIN yang diketikan nasabah pada
tombol mesin ATM.
Untuk
menangkal terjadinya kasus serupa pada diri anda, sebaiknya mulai saat ini
nasabah benar-benar waspada ketika menggunakan mesin ATM. Berikut kiat-kiat
yang diberikan oleh BI:
1. Biasakan
selalu menutup tombol angka pada mesin ATM dengan telapak tangan anda ketika
memasukan nomor PIN
2. Ketika
selesai bertransaksi lewat ATM, tidak ada salahnya anda masukan kembali kartu
ATM ke dalam mesin dan isilah PIN dengan nomor yang salah untuk mengecoh
pembobol
3. Bila
masih merasa kurang aman, tidak ada salahnya anda mengganti nomor PIN setiap
tiga bulan sekali. Dengan catatan, anda tidak akan lupa dengan PIN baru
tersebut.
Selain dari
pihak nasabah, BI juga mengimbau agar perbankan meningkatkan sistem keamanan
kartu ATM dengan menambahkan parameter pertanyaan di setiap transaksi.
Disamping mulai menerapkan teknologi chip pada kartu debit dan kredit para
nasabahnya.
Pihak
perbankan saat ini sebenarnya sudah mencoba mencegah pengintipan dengan
memasang kamera dan dinding penghalang pada tombol ATM. Namun upaya tersebut
tampaknya belum maksimal jika tidak dibarengi kewaspadaan nasabah sendiri.
hadi.suprapto@vivanews.com
• VIVAnews
Agar ATM Anda Tetap Aman
BI
menyarankan agar masyarakat lebih waspada melakukan transaksi perbankan.
Kamis, 21
Januari 2010, 05:55 WIB
Hadi
Suprapto, Anda Nurlaila
|
ATM (VivaNews/ Nur Farida)
|
|
VIVAnews – Bank Indonesia menyakinkan
transaksi melalui kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap aman. Saat melakukan
transaksi perbankan khususnya di mesin ATM dan EDC, masyarakat diminta agar
lebih berhati-hati.
Dalam
keterangan tertulis di situsnya, Bank Indonesia menyarankan agar masyarakat
lebih waspada melakukan transaksi perbankan, khususnya saat mengunakan mesin
ATM.
Nasabah
diimbau agar meneliti dan memperhatikan kondisi mesin ATM maupun Electronic
Data Capture (EDC). Sebelum transaksi, pastikan tidak terdapat alat tambahan
lain pada mesin. Bila mendapati tambahan alat yang mencurigakan, sebaiknya
segera melaporkan kepada bank bersangkutan.
Ada beberapa
kiat untuk menghindari praktik ilegal atas kartu ATM oleh pihak-pihak yang
tidak berhak. Pertama, pemilik ATM dianjurkan mengganti nomor PIN secara rutin.
Kedua, ketika melakukan transaksi sebaiknya menutupi angka-angka PIN.
Alternatif ketiga yang dapat digunakan adalah memasukkan kembali kartu ATM
setelah transaksi dan memasukkan nomor PIN yang salah untuk mengecoh dan
selanjutnya pemilik dapat membatalkan transaksi.
hadi.suprapto@vivanews.com
Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko
Kamis, 21
Januari 2010 | 09:58 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi:
Para pengguna ATM di sebuah mal
JAKARTA,
KOMPAS.com — Meski
tidak ada solusi keamanan yang menjamin transaksi ATM sepenuhnya bebas dari
kejahatan seperti skimming, nasabah bank perlu waspada. Penting
mengenali ATM yang berisiko bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan tersebut.
“Biasanya, skimming
hanya dilakukan di ATM-ATM jenis lama,” kata Ruby Z Alamsyah, pakar
forensik teknologi informasi, kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2010) malam.
ATM-ATM ini, menurut dia, paling gampang dipakai pelaku karena sangat terbuka.
Ada dua alat yang biasa dipasang pelaku di AM untuk mencuri data kartu ATM
korban. Pertama, alat
skimmer untuk mencuri data magnetik. Kedua, kamera pengintai (spycamera).
Alat skimmer
ditempel di mulut ATM tempat memasukkan kartu. Alat ini biasanya dibuat
dari gipsum dan didesain cocok dengan bentuk ATM. Warnanya pun disesuaikan
dengan warna ATM.
“Tapi,
sebenarnya gampang dikenali. Warnanya pasti sedikit beda dengan badan ATM.
Sering kali juga retak karena diimpor dari Amerika biasanya retak selama di
perjalanan karena dibuat dari gipsum,” ujar Ruby.
Selain itu,
kata Ruby, skimmer umumnya hanya ditempel dengan double tape atau
bahkan ada pelaku yang nekat alatnya diplester dari luar. “Goyang-goyang saja
agak kuat, kalau lepas, berarti skimmer,” kata Ruby. Elemen ATM tidak
mungkin ditempel selemah skimmer tersebut.
Sementara
untuk mengenali kamera, biasanya pelaku memasang di badan ATM atau di
sekitarnya. Kamera spycam ukurannya tipis dan memanjang sehingga bisa
ditempel di atas atau samping tombol untuk mengetik PIN. Tempat lain yang perlu
diwaspadai adalah kotak di samping ATM yang biasa dipakai untuk menaruh leaflet.
Kata Ruby, pokoknya semua yang mengarah ke tombol untuk mengetik PIN harus
diwaspadai.
Namun, untuk
meyakinkan ATM aman, menurut Ruby, pilih ATM yang dijaga petugas satpam atau
keamanan. Sebisa mungkin hindari ATM yang terbuka dan ATM lama.
Inilah Modus Skimming ATM
Kamis, 21
Januari 2010 | 08:43 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi:
Para pengguna ATM di sebuah mal
KOMPAS.com — Pakar forensik teknologi
informasi, Ruby Z Alamsyah, memperkirakan pembobolan ATM yang marak di Bali dan
kota lain saat ini murni kejahatan menggunakan teknik skimming.
Alasannya, modus yang dipakai sama dengan kejahatan serupa yang sering terjadi.
“Skimming hanya istilah, pada dasanya yang dimaksud skimming adalah
pengopian data kartu magnetik secara ilegal,” ujar Ruby saat dihubungi, Rabu
(20/1/2010) malam.
Prosesnya
sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat.
Namun, ia
mengatakan, untuk bisa mencuri tabungan seorang nasabah, pelaku juga harus
mengetahui nomor PIN. Saat melakukan aksinya, pelaku membutuhkan sebuah
perangkat magnetic card reader. Alat ini sangat sederhana, bisa
dirangkai portabel, dan dijual bebas di pasaran. Alat tersebut biasanya dikemas
dengan desain tertentu sehingga saat dipasang di depan “mulut” ATM tidak
dikenali nasabah.
“Dia akan
membaca data magnetik kartu ATM yang melewatinya. Data ini akan direkam dalam
memori,” ujarnya.
Ruby
menjelaskan, rekaman inilah yang nanti akan dipakai untuk menggandakan
(kloning) kartu ATM. Selain magnetic card reader, pelaku juga akan
memasang kamera perekam untuk mencuri PIN pengguna ATM. Kamera yang dipakai
sangat kecil, disebut pin hole spycam. Lagi-lagi, barang ini juga
dijual bebas di pasaran. “Karena ukurannya tipis memanjang, kamera bisa
ditempel di mulut ATM mengarah ke tombol untuk menuliskan PIN,” ujar Ruby.
Waktu kerja
kamera tersebut akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa sinkron dengan waktu
perekaman kartu magnetik. Selanjutnya, jelas Ruby, yang akan dilakukan pelaku
adalah melakukan kloning kartu ATM. Hal ini bisa dilakukan dengan magnetic
card writer. Data magnetik kartu yang dicuri disalin dan dimasukkan ke
kartu kosong. “Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat,”
ujar Ruby.
Bahkan,
sebuah kartu bisa digandakan berapa pun keinginan pembuatnya. Jadi, begitu satu
kartu berhasil di-skim, pencurian dana bisa dilakukan banyak orang.
Menurut
Ruby, kejahatan semacam ini bukan hal yang baru. Apalagi, peralatan yang
diperlukan semuanya dijual bebas, baik legal maupun ilegal. Magnetic card reader,
spycam, magnetic card writer masing-masing bisa dibeli terpisah. Tapi, ada
pula yang menjual seperangkat skimmer yang memang ditujukan untuk tujuan
kriminal.
“Satu set
ATM skimmer bisa dibeli online sekitar 1.600 dollar AS. Kalau mau
pesan sekarang pun bisa, tinggal tunggu datang beberapa hari lagi,” ujarnya.
Artinya, kejahatan ini juga bisa dilakukan siapa pun. “Tidak perlu seorang hacker
untuk melakukannya. Semua orang yang berniat jahat juga bisa,” jelas Ruby.